Wednesday, August 21, 2013

Faith in the voice box



Setelah pembantaian di Mesir, masihkah Muslim percaya kepada kotak suara? Pertanyaan ini harus sering kita ulangi dan sosialisasikan ke seluruh umat Islam, agar mereka dapat mengambil iktibar darinya.

Setelah pembantaian di Mesir, masihkah Muslim percaya kotak suara? Mengapa umat Islam begitu mudah tertipu berkali-kali oleh demokrasi? Demokrasi, sistem kenegaraan buatan manusia (man made) yang dapat membuat pelakunya syirik, bahkan murtad ini terus saja meracuni umat Islam, hingga mabuk kepayang dan tidak sedar bahawa dirinya, umatnya, telah dirosakkan oleh syirik demokrasi.


Kemenangan melalui parlimen syirik demokrasi kadang-kala melenakan dan membutakan hati umat Islam dan berharap melalui manhaj (jalan) “kotak ajaib” atau kotak suara tersebut syariat Islam dapat diterapkan secara sempurna, dan kemudian kehidupan pun menjadi lebih baik. Padahal, hal tersebut tidak pernah terbukti sama sekali.



Demokrasi, Sumber Dari Seluruh Bencana

Saat ini, orang-orang yang masih tertipu dengan sistem syirik demokrasi menganggap demokari adalah sebuah pencerahan peradaban dan sebuah jalan hidup, sehingga semua orang berjuang untuk menerapkannya. Orang-orang pada umumnya melihat demokrasi sebagai jalan yang terdepan untuk kemajuan dan perkembangan, Negara-negara besar seperti AS dan UK (Inggris) menjadi contoh akan hal ini; jika kita melihat lebih dekat lagi apa saja yang ditawarkan oleh demokrasi, peradaban mereka dan pencerahan yang dimaksudkan maka semuanya ini akan menjadi jelas, yakni demokrasi adalah sumber dari seluruh bencana yang terjadi di dunia ini.

Dalam seluruh aspek kehidupan, baik aqidah, sosial masyarakat, ekonomi, politik, hal ehwal masyarakat, pendidikan, hukum, semuanya rosak akibat penerapan sistem syirik demokrasi hasil oleh fikir manusia. Kita dapat menemui dengan mudah, di negara manapun saat ini, yang menerapkan sistem syirik demokrasi, dimana dalam sistem tersebut manusia telah memegang kedaulatan, membuat hak untuk menghukumi dan menentukan jalan hidup mereka dan terbebas dari petunjuk Tuhan, maka penyimpangan ini dan degradasi (kemunduran) akan segera terwujud.

Syariat Islam Tidak Boleh Diterapkan Melalui Sistem Syirik Demokrasi

Lihatlah sejarah, lihatlah yang telah terjadi pada umat Islam ketika menerapkan sistem syirik demokrasi, apakah mereka berhasil merealisasikan cita-cita mereka untuk menerapkan syariat Islam secara sempurna ?

Kemenangan FIS (Front Islamigue de Salute) dalam pilihanraya di Al Jazair pada awal Januari 1992, dibatalkan oleh rejim tentera negara tersebut. Peristiwa ini menjadi bukti paling monumental kegagalan demokrasi. Amerika yang dianggap sebagai negara peneraju demokrasi terbukti terlibat dalam peristiwa ini. Jabatan Pertahanan AS membenarkan tindakan rejim tentera Aljazair dan para diplomatnya secara pribadi setuju bahwa kemenangan FIS yang dianggap sebagai puak Islam fundamentalis akan menimbulkan kesan anti Barat dan dapat menimbulkan anjakan yang luas di negara-negara lain.

Menlu AS di masa itu, James Baker lebih jelas lagi menyatakan ketidakinginannya melihat hasil pilihanraya di Aljazair, disebabkan oleh FIS di matanya adalah sebuah gerakan Islam fundamentalis radikal yang benar-benar anti Barat, anti nilai-nilai demokrasi, pasaran bebas, dan prinsip-prinsip serta nilai-nilai Barat. Dia mengatakan:

“Kita tidak boleh hidup dengan gerakan itu (fundamentalis radikal) di Aljazair. Sebab, kita merasakan bahawa pandangan-pandangan fundamentalis radikal bertentangan dengan apa yang kita yakini dan kita dukung serta bertentangan dengan kepentingan nasional AS”

Jadi, siapapun atau negara manapun yang ingin menerapkan sistem syirik demokrasi maka harus bersesuaian dengan kepentingan nasional AS. Demikianlah yang akhirnya terjadi pada beberapa negara Muslim yang cuba mengikut jejak langkah menerapkan Islam melalui sistem syirik demokrasi, seperti Turki, Palestina, dan Mesir baru-baru ini.

Dijangkakan, negara-negara dan para pemimpinnya, seperti Erdogan, Abbas, dan juga Morsi akan diperkotak-katikkan oleh AS dan sekutu-sekutunya dalam aturan permainan dan keinginan mereka, seperti membela kepentingan rejim Zionis Israel. Jadi, jangan harapkan dari negara seperti Turki, Palestina, dan juga Mesir, yang menang atau berkuasa melalui jalan parlimen syirik demokrasi akan menerapkan syariat Islam secara sempurna. Hal itu tidak akan pernah mungkin terjadi! Tidak akan pernah!

Kembalilah Ke Islam!

Allah SWT., telah memuliakan umat Muslim disebabkan mereka telah mengikrarkan kalimat syahadat dan mengimaninya, yang secara alami berkonsekuensi menyesuaikan kehidupannya dengan syahadat tadi. Satu-satunya syariah yang sempurna dan jalan hidup yang hebat hanya satu yaitu agama Allah (Islam), tidak satupun dari syariah Islam yang dirancang dari pemikiran manusia yang didasarkan atas hawa nafsu dan keinginan mereka. Sesungguhnya orang-orang kafir berada dalam kesesatan apabila yang mereka imani dan jalan hidupnya akan menyebabkan mereka menjadi ahli neraka serta tinggal di dalamnya.

Lalu mengapa kita merasa selesa untuk mengikuti mereka dan hidup seperti mereka? Tidakkah kita telah memiliki petunjuk yang benar dari Allah tentang bagaimana jalan hidup kita (cara menempuh kehidupan kita)? Demokrasi dan semua yang berasal darinya adalah terkebelakang (jahiliyah) dan sesat, sesuatu yang jelas-jelas ditolak oleh Islam. Maka dari itu, tinggalkan jauh-jauh sistem syirik demokrasi dan kembalilah hanya kepada jalan Islam. Allahu Akbar!

”Allah pelindung orang-orang yang beriman: Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (Iman). Dan orang-orang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka: mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al Baqarah, 2:257)

Jadi, setelah pembantaian di Mesir, masihkah Muslim percaya kotak suara?